Bang, bang, bang!
Serangan dari Sapta berkali-kali, sangat mudah untuk mengenai tubuh Ryan, dan Ryan hanya bisa tertegun. Pada saat ini, mata Ryan menatap lurus ke arah Sapta. Dia berpikir seperti ini, pihak lain, ini adalah sebuah ritme yang akan membuat orang lain mati dan membuat sebuah kegilaan.
Jadi, semua sudah menjadi seperti ini, dan itu pasti sebuah ritme untuk bisa melumpuhkan lawan dengan konfrontasi pada lawan lagi dan lagi, um, dia tidak boleh memberi lawan kesempatan untuk pamer.
Tapi …
Hasilnya sangat tidak memuaskan. Apakah kemampuan Sapta ini sama dengan kemampuan orang biasa? Pada saat ini, berapa kali Ryan sudah menyerang dan terus saja gagal. Tapi, beberapa kali serangan balik dari Sapta datang dan lihat berapa banyak pukulan yang berhasil. Kegagalan dan keberhasilan seperti itu, dua hal yang begitu berbanding terbalik seperti itu, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi.
Pada saat ini, Sapta memandang Ryan dengan acuh tak acuh.
