"Apa yang akan kamu lakukan?" Sapta bertanya pada pria itu.
"Bejo, apa yang sedang kamu lakukan?" Dua sosok muncul, Jalu dan Codet. Mata kedua pria itu menatap lurus ke arah Bejo.
Nama panggilan pria itu adalah Bejo.
Mata Jalu menatap lurus ke arah Bejo, dan dia tidak mengatakan apapun.
"Sepertinya ini benar-benar ada sebuah masalah." Jalu menatap Sapta dengan matanya.
"Aku hanya punya sesuatu yang salah dengan dia, ada apa?" Kata Sapta sambil mengangkat bahu.
Mata Jalu menatap Sapta ini, perasaan ini …
Setiap saat, serangan Jalu akan bisa benar-benar tanpa usaha diluncurkan untuk mengenai tubuh Sapta. Setiap saat, ini adalah sebuah ritme untuk melumpuhkan lawan.
Wushh!
Dalam sekejap, Jalu mendekati Sapta. Pada saat ini, sepasang tinju Jalu melayang di udara dan akan menghantam langsung ke tubuh Sapta.
Inilah ritme kematian yang diinginkan oleh Jalu, ritem ini agar Sapta bisa tahu keseriusan dari masalah ini.