"Ah? Menghina? Jika kamu merasa aku menghinamu, berarti itu memang benar. Bagaimana kamu bisa tetap berada di posisi yang sama denganku!" Kata Sapta sambil mengangkat bahunya, dengan perasaan yang begitu rendah hati, dia sama sekali tidak akan memperlakukan orang itu sebagai sesuatu. Apa itu pantas?
"Anak muda, tahukah kamu bahwa aku memegang dua parang ini dengan erat sekarang, dan aku telah mencapai titik di mana aku sedikit lagi tidak akan bisa mengendalikan diri. Bilah parang ini berkilauan dengan cahaya dingin. Apakah kamu bisa merasakannya? Begitu parang ini menari dan memotong tubuhmu, konsekuensi tidak akan bisa terbayangkan dan ini bukan lelucon, bukan!" Pria itu berteriak.
"Tidak, itu saja!" Kata Sapta sambil mengangkat bahu.