Kedua satpam itu saling memandang sekali lagi. Mereka benar-benar tidak ingin orang ini memiliki kesempatan untuk bisa pamer. Namun, meskipunn dia tidak ingin hal itu terjadi, faktanya orang itu ada tepat di depannya, meskipun dia tidak ingin orang itu pamer. Mungkinkah keuda orang itu memiliki kekuatan untuk bisa mengancam lawannya? Perasaan ini benar-benar menjengkelkan, kedua orang itu sama sekali merasa tidak bahagia.
"Pergi!" Setelah kedua satpam itu bangun, mereka mundur. Saling menjauhi satu sama lain untuk pertama kalinya. Ini bukan kerna mereka saling berselisih.
Hanya saja kedua penjaga keamanan itu memiliki sebuah ide yang bagus, dan premisnya adalah sama seperti yang Sapta pikirkan.
Saat ini, sosok Sapta benar-benar sudah berada dekat di belakang kedua satpam itu. Ketika dia mengulurkan tangannya, dia segera menjambak rambut kedua satpam itu, dan menarik dengan penuh rasa sakit. Dalam sekejap itu rasa sakit itu menyerang hingga ke otak kedua penjaga keamanan ini.