"Uh!" Edward menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Febiana. Lelah yang mendera diri setelah seharian bekerja, sedikit terobati. "Aku merindukanmu. Maafkan aku, Sayang, tadi pagi aku tidak bisa menepati janji untuk mampir ke sini."
Febiana hanya tersenyum tanpa memberikan jawaban. Namun ia menanggapi ucapan Edward dengan sebuah belaian halus di punggung suaminya itu. Lelah juga menerpa dirinya saat seharian ini melakukan kunjungan ke tempat proyek yang sedang dibangun bersama Mr. Hector. Lantaran, Edward hanya salah satu investor tak langsung yang menyerahkan dananya melalui Mr. Hector, ia tidak perlu datang.
Sekian detik kemudian, sepasang kekasih yang telah resmi menjadi suami dan istri itu saling melepaskan rengkuhan. Febiana dan Edward sama-sama melemparkan tatapan. Keromantisan hendak tercipta, tetapi Febiana langsung mendorong wajah suaminya.