Di pagi hari yang mendung, Davin mencoba menemui ayahnya yang sudah duduk di taman mini bagian dari rumah besar keluarganya itu. Sebelum menuju ke tempat itu, Davin sudah meminta sang ibu untuk tidak menganggu. Dengan membawa nampan berisi kopi hangat yang sebenarnya hasil sajian tangan ibundanya, ia berjalan menuju keberadaan sang Tuan Besar.
Ketika pertama kali mendapati sang putra kedua yang tidak biasanya menghidangkan kopi untuknya, Javier menjadi heran sekaligus bertanya-tanya. Namun dalam menit berikutnya, Tuan Besar Sinclair itu langsung mengerti. Ia menghela napas sembari tersenyum ramah. Aura kebapakan yang sayang pada anak terpancar pada sikap serta ekspresi wajahnya.
"Putra kedua Ayah, tidak biasanya ingin menyesap kopi bersama orang tuamu ini," ucap Javier sembari mempersilakan Davin agar cepat-cepat mengambil posisi duduk.