"Maafkan aku, Davin," kata Edward pada Davin yang sudah mendengarkan semua pengakuannya.
Edward yang kemarin malam sampai kalap dengan membeberkan cerita adiknya, pada Clara, kini berangsur menyesal. Ia pikir keputusannya sudah tepat, tetapi tidak! Kenyataannya rumah tangga adiknya sendiri yang akan terancam bubar.
Davin hanya menghela napas. Ia tidak menyalahkan Edward, tetapi juga tidak cukup setuju. Ia yang sudah berencana akan mengaku sendiri, kini rahasianya justru sudah diketahui oleh istrinya. Davin pun masih tidak tahu bagaimana Clara akan memberikan tanggapan. Kecewa, tentu saja sudah pasti. Marah pun akan menjadi perasaan utama yany bergelayut manja di dalam diri istrinya itu.
"Tidak apa-apa." Pada akhirnya Davin memberikan jawaban. "Aku juga sudah berencana untuk berkata jujur padanya. Dia memang pantas mendapatkannya, dia telah berupaya untuk membuat ibu kita terluka."
