"Kenapa kamu berkata seperti itu pada Davin, Nona Mirabel?" Febiana bertanya ketika dirinya telah dilanda rasa heran.
Mirabel mengembuskan napas secara perlahan. "Saya pikir, saya siap melihat respons yang akan Davin tunjukkan, tapi ternyata hati saya tidak sekuat itu, Nona. Niat hati ingin bekerja sama untuk mencari solusi terbaik, akhirnya saya justru berencana tidak akan meminta belas kasihan darinya."
"Dia ayah dari putramu, Mira," sela Edward.
"Saya tahu, Kak. Tapi ... setelah dihina dengan se-demikian parah, hati saya merasa sangat sakit. Saya tidak bisa. Saya mohon maaf, padahal niat saya kembali ke Indonesia, adalah untuk mendapatkan solusi dan berbicara dengan Davin mengenai anak ini. Tapi, ternyata kenyataan tak sesuai ekspetasi. Dan demi Tuhan, saya tidak pernah berniat untuk menghancurkan rumah tangga orang. Lagi pula, saya tidak mencintai Davin. Menikah dengannya, hanya akan membuat hidup saya semakin hancur."
"Nona Mirabel ...?" ucap Febiana terenyuh.