Bosan mulai membuat Edward merasa tidak tahan. Sejak pagi tadi, yang ia lakukan hanya menatap laptop saja. Dirinya memang masih harus bekerja, meski sudah melancong sampai ke manca negara. Kewajibannya sebagai seorang pimpinan perusahaan besar, tetap tidak bisa ditinggalkan. Sebab, begitu banyak data penting, serta beberapa berkas yang membutuhkan peninjauan darinya.
Namun siang ini, hati Edward langsung diserang rasa gelisah. Rindu. Perasaan itu kian menggebu. Sementara perjamuan besar itu belum sampai pada waktu pergelaran. Masih dua hari terhitung sejak sekarang.
"Apa aku menemui Febiana saja sekarang? Ah ... tidak, tidak. Pekerjaannya pasti akan terkendala kalau ada aku. Perjamuan itu adalah waktu yang paling tepat, hanya saja ... menunggu seperti ini membuatku sangat tersiksa," gumam si Pecandu cinta Febiana Diraja tersebut.