Di balkon rumah Febiana, Edward tengah terdiam, merenungi kesendiriannya malam ini. Masih sangat jelas di ingatannya, saat dirinya harus berpisah untuk sementara dengan sang istri. Edward yang mengantarkan Febiana beserta Feline dan Rio yang memang ikut terbang ke Negara Jerman, terutama di ibukota negeri tersebut, sempat menahan lengan Febiana dengan erat karena enggan untuk ditinggalkan.
Namun tetap saja, Edward harus merelakan waktu perpisahan dengan rentang waktu maksimal dua bulan ke depan, sampai pekerjaan Febiana benar-benar selesai. Lagi pula, sebagai seorang suami yang memiliki ayah tukang ikut campur, Edward bisa apa, selain hanya diam? Sudah seharusnya Edward tahu diri, karena sampai saat ini Javier—selaku ayah kandungnya—masih saja membebani hidup istrinya itu.