Michael memarkir mobilnya dengan tenang di sebuah basemen gedung apartemen. Detik berikutnya, ia lantas keluar dari kendaraan pribadinya tersebut. Tak berselang lama setelah menghela napas dalam-dalam, Michael mengambil langkah yang begitu tegas dan cepat.
Sejujurnya, debaran jantung yang terasa tidak beraturan harus terjadi di dalam raga Michael, saat dirinya mulai melesakkan diri ke dalam elevator. Mengingat rencananya kali ini, yang akan mendatangi sebuah apartemen di mana Feline tinggal, tetap ada rasa takut tentang kemungkinan wanita itu mengusirnya, atau mungkin semakin membencinya.
Ah, tunggu! Michael teringat akan suara Feline yang sempat ia dengar melalui ponsel Febiana yang masih tersambung video call dengannya beberapa hari lalu.
"Tenanglah, Mic." Michael mengatakan kata-kata itu untuk dirinya sendiri kemudian menarik napas lagi. "Feline tidak membenci dirimu, dia hanya ingin kamu tidak mendapatkan harapan palsu."
