Hari berikutnya. Masih sangat pagi, tetapi Edward sudah datang ke rumah besar milik orang tuanya. Baru saja memarkir mobilnya di halaman rumah itu, ia justru mendapati seorang pria yang juga baru pulang. Edward tahu betul, bahwa pria yang juga sedang turun dari sebuah mobil tak asing adalah adiknya sendiri.
Davin di sana, ketika menoleh ia justru mendapati kakak sekaligus rival abadinya. Matanya menatap tajam dan dipenuhi kebencian. Jarak Davin yang hanya berkisar satu meter dengan Edward, membuat bau alkohol menguar dan membuat Edward langsung tahu bahwa sang adik kedua benar-benar tidak kembali pasca mengantarkan Mirabel ke sebuah apartemen.
Apa saja yang Davin lakukan di dalam apartemen wanita itu sampai baru pulang pagi-pagi begini? Lihat, pipinya memar, sudut bibirnya berdarah, sepertinya ada sesuatu yang telah terjadi.
