Jovanka melanjutkan makan malamnya yang terganggu oleh pria yang aneh, tidak berapa lama dirinya selesai dan memilih untuk bersantai di bibir pantai. suasana malam yang terlihat semakin indah dan romantis, Jovanka yang duduk memandang ombak yang mulai tinggi tidak berniat untuk bermain air, Jovanka hanya duduk terdiam. bayangan seseorang tiba-tiba hadir dalam benaknya, membuat air matanya lagi-lagi, jatuh. cintai yang dirasakan oleh Jovanka adalah cinta yang dalam diamnya. tidak ingin egois yang menginginkan laki-laki yang ia Cintai membalas cintanya. sebaliknya dirinyalah yang tanpa ia sadari membatu mereka bersatu.
"Aaaarrrggggg....." Teriak Jovanka. membuat mereka menatap kearahnya. tanpa memikirkan orang lain disekitarnya lagi-lagi Jovanka berteriak kali ini lebih keras.
"Heiiiii... apa kamu tidak lihat, mereka terganggu dengan suaramu itu." Kata pria paruh baya yang duduk tidak jauhnya.
