'Wiu... Wiu...'
Suara sirins terdengar dari dalam rumah Bulan. Ia segera berdiri menyambut jenazah ayahnya. Bintang membantu membawa jenazah untuk di sholati terlebih dahulu.
Bulan yang sudah bergantu pakaian serba hitam menahan air mataya. Ia tidak ingin menangisi kepergian ayahnya.
Kabar meninggalnya wibowo terdengar hingga rekan kerjanya Bulan dahulu, bahkan Lucas datang walaupun mungkin tidak akan bertemu jenazah Wibowo untuk terakhir kali.
Persiapan untuk pemakaman sudah selesai. Bahkan para tamu yang melakukan Sholat jenazah sudah keluar dari kediaman Bulan. Iring-iringan Jenazsh sudah menunggu. Akhirnya Jenazah di tandu dan di masukan ke dalam mobil Jenazah dan segera menuju ke tempat pemakaman. Bulan dan Bintang berada di dalam mobil jenazah. sedangkan Aka dan pak Anas berada di mobil lain mengikuti mobil Jenazah tersebut.