Satu Minggu setelah kepulangan Brian dari pulau terpencil. selama itu pula dirinya tidak ingin melakukan apapun, dirinya berharap jika ada keajaiban tentang sang kakak, agar bisa di temukan. Zahra menghela nafasnya terasa sesak kian menyiksa dirinya. Zahra yang berusaha untuk menghibur Avanti, agar tidak bersedih memikirkan Alfred.
"Sayang, apakah kamu di sana?" Kata Avanti, dari balik pintu. Zahra bergegas membuka pintu kamarnya.
"Mama, masuklah." Avanti duduk di samping Zahra, sesaat mereka saling diam. hingga akhirnya Zahra yang lebih dulu membuka suara.
"Mama, ada apa?" Ucap Zahra lirih.
"Mama, akan kembali ke rumah Mama. apakah kamu mengizinkannya nak?" Kata Avanti, tangannya terulur menggenggam tangan Zahra.
"Mama, akan baik-baik saja. kamu tidak perlu khawatir, Mama sudah ikhlas sayang, Mama sudah merelakan kepergian kakakmu," Zahra memeluk tubuh Avanti yang sejak tadi menahan isak tangisnya.