Di kamar tamu dimana Erna tempati saat ini. setelah menidurkan Al, Erna memilih kembali ke kamar tamu yang telah disiapkan oleh Zahra untuknya.
"Kenapa bisa sesakit ini? sebelumnya aku bisa menahannya. kenapa sekarang tidak bisa, sakit hiks.." Isak tangis Erna memecah hening nya malam. tanpa Erna sadari Zahra berdiri di ambang pintu balkon melihat wanita yang setia bersama dengannya. wanita yang tiga tahun lebih tua darinya dan yang selalu berada di sampingnya, menangis dalam diam.
"Tidak perlu menahanya jika kamu ingin menangis," Ucap Zahra, membuat Erna dengan cepat menghapus air matanya. tidak ingin Zahra melihat dirinya yang menangis. Zahra duduk disamping Erna dan memeluknya.
"Aku, sudah menganggapmu seperti kakak kandungku. tidak perlu kamu menyembunyikan kesedihanmu Erna, aku akan selalu mendukungmu." Kata Zahra.