Rima mendekati Zahra yang berbaring di atas tempat tidur, dengan sangat hati-hati Rina menyentuh tangan Zahra.
"Nyonya, bangun. apa yang terjadi dengamu sayang. aku bahagia bisa melihat dirimu lagi disini. lihatlah putramu mewarisi senyum indah mu Nyonya Zahra. dengarkan suara bibi Nyonya ... kenapa diam? apa Nyonya masih tidak suka dengan panggilan Nyonya? baiklah Nyonya, bibi akan memanggil Nyonya dengan panggilan Nak Zahra. bibi akan menurut perkataan Nyonya ... maksud bibi nak Zahra." Kata Rima. air matanya terus mengalir tanpa bisa ia cegah.
"Tuan, apakah Nyonya Zahra koma?" Tanya Rima.
membuat Brian menatap tajam Rima.
"Tidak, Zahra tidak koma. itu hanya pengaruh obat yang kuat agar Zahra, istirahat total dan untuk mengurangi sakit. sore pasti sadar." Kata Brian.
"Benarkah tuan. kalau begitu bibi kembali ke dapur ... permisi den Al, tuan Brian." Ucap Rima sebelum meninggalkan kamar Brian.