""Dan, aku juga mencintaimu Revina." Kata Alfred, tangannya memeluk pinggang Revina. yang masih memejamkan matanya dan tangannya yang masih merentangkan menikmati turunnya salju.
"Tuhan, jangan bangunkan aku. suara yang indah yang sangat aku rindukan." Kata Revina.
"Apakah, sentuhan ini seperti mimpi?" Kata Alfred membalikkan tubuh Revina dan mengecup seluruh wajah Revina.
"Buka matamu, lihat apakah aku nyata atau dalam mimpi." Lanjut Alfred tidak melepaskan pelukannya.
Berlahan Revina membuka matanya dan menatap pria yang sangat di rindukannya. kini benar-benar ada di hadapannya.
"Alfred? kamu disini?" Kata Revina mengerjapkan matanya berapa kali. memastikan jika yang di lihatnya adalah benar-benar Alfred bukan mimpi.
"Sudah jelas sekarang?" Alfred, terkekeh melihat Revina yang berapa kali mencubit punggung tangannya.