Zahra, terdiam setelah mendengar perkataan Erick. hatinya tiba-tiba terasa sakit. namun Zahra yakin jika yang di katakan oleh Erick hanya sebuah jebakan.
"Zahra, kenapa diam? apa kamu tidak bisa menjawab pertanyaan yang aku ajukan?" Erick menatap Zahra dengan tatapan lembut.
"Aku, bukan tidak bisa menjawabnya. tapi karena tidak ada jawaban dari pertanyaan mu." Erick tersenyum lembut. jawaban yang telah di pikiran olehnya.
"Kamu yakin?"
"Ya, yakin!!"
"Seberapa yakin kamu terhadap sahabatmu Zahra?"
"Keyakinan yang tidak akan pernah ada nilainya. dan aku yakin jika sahabat yang aku miliki tidak akan pernah melakukannya. dan ...." Zahra menjeda ucapannya.
"Dan ..."
"Karena Dia Sahabatku. sahabat terbaikku. dan aku yakin dia tidak akan Setega itu melakukanya. dan aku percaya padanya."
"Jika yang kamu katakan saat ini salah? apa yang akan kamu lakukan Zahra? memiliki sahabat yang ingin membunuhmu bukankah itu artinya dia adalah .."