Lin Qianyi mendengar suara mobil telah menjauh dan dengan perlahan-lahan menaikkan setengah kepalanya dari tangga. Matanya pun melihat dengan cermat dan memandang setiap sudut dari ruang tamu itu dengan waspada.
Setelah memastikan suaminya telah meninggalkan rumah, Lin Qianyi baru mengeluarkan lidahnya dengan nakal dan kembali ke ruang tamu untuk mengambil sepasang sandal yang lupa dibawanya tadi.
"Nyonya..."
Setelah Lin Qianyi mengambil sandalnya dan baru ingin kembali ke kamarnya, tiba-tiba ada suara Paman Chen dari belakang badannya memanggilnya.
"Iya?"
Suara yang tiba-tiba membuat Lin Qianyi terkejut itu langsung membuat badannya berbalik arah dan menghadap ke sumber suara itu. Ia dengan kaget menatap ke arah Paman Chen.
Paman Chen melihat reaksi dari Lin Qianyi, baru menyadari dirinya telah membuat Nyonya terkejut dan langsung minta maaf, "Maaf Nyonya, aku bukan sengaja untuk membuat Anda terkejut."
"Ahaha…. bukan masalah, Paman. Aku sedang memikirkan sesuatu, jadi tidak memperhatikan Paman Chen."
Lin Qianyi melambaikan tangan lalu tersenyum dan bertanya, "Oh iya, ada apa Paman Chen sampai mencariku?"
Paman Chen yang mendengar pertanyaan itu langsung berubah menjadi serius dan menatap ke arah Lin Qianyi.
Lin Qianyi yang melihat ekspresi wajah Paman Chen pun merasa agak curiga dan langsung memikirkan tentang adegan yang biasanya ada di film. Adegan saat salah satu bawahan yang setia mengancam nyonya rumah baru.
Tatapan Lin Qianyi juga menjadi lebih serius, tetapi dalam benaknya sedang memikirkan adegan yang ada di film itu.
Selain itu, Lin Qianyi juga memikirkan hal yang akan dikatakan Paman Chen. Tampaknya kabar yang akan disampaikannya itu tampak mengkhawatirkan dan akan disampaikan dengan tegas.
Namun kabar yang akan dikatakan Paman Chen nyatanya sama sekali tidak mengancam dan bukan perkataan hina seperti mencibirnya karena dinilai tidak cocok dengan Di Yanmo.
Tetapi….
"Nyonya, aku sangat minta maaf, aku tidak bermaksud melakukannya."
Paman Chen agak menundukkan kepala dan seolah merasa sangat bersalah.
"Iya?"
Diluar dugaan, ucapan Paman Chen tadi membuat Lin Qianyi langsung merasa bingung.
"Nyonya, aku bukannya sengaja melaporkan Anda kepada Tuan Muda. Akan tetapi, Nyonya tadi pagi masih belum turun dan aku juga sudah mengetuk pintu. Hanya saja, tidak ada balasan dari dalam…"
"Aku pun merasa khawatir bila Anda sedang sakit. Jadi, aku merasa harus melaporkannya kepada Tuan Muda. Semoga Nyonya tidak mengira Tuan Muda terlalu dominan dan ingin mengontrol Anda. Tuan Muda hanya terlalu peduli dengan Anda saja."
Paman Chen menjelaskan keberadaan Di Yanmo tadi dengan panjang-lebar dan sepertinya tidak ingin berhenti.
Lin Qianyi tampak bingung mendengarkannya. Ia perlu memikirkannya beberapa kali hingga akhirnya paham dengan maksud ucapan dari Paman Chen.
"Maksud Paman, Yanmo khusus pulang ke rumah dari kantor untuk menemaniku makan?"
Lin Qianyi menanyakan hal itu dengan matan yang tampak terbelalak dan perasaan terkejut.
Suaminya itu adalah direktur utama dari perusahaan keluarga Di. Perusahaan itu memiliki beberapa cabang di berbagai negara. Sebagai direktur utama, ia bisa dikatakan memiliki jadwal yang padat dan sangat sibuk.
Akan tetapi suaminya yang begitu sibuk itu, kenapa tidak makan siang dan khusus pulang ke rumah lagi karena Lin Qianyi? Kemudian masih menemaninya makan?
Jantung Lin Qianyi berdebar dan tatapannya menjadi hangat.
Hal yang dilakukan oleh Di Yanmo kelihatannya sangat sederhana, tapi perbuatan sederhana itu membuat jantung Lin Qianyi yang tenang itu jadi berdebar.
Jantungnya berdebar karena pria itu….
"Iya."
Paman Chen menganggukkan kepala kemudian menambahkan satu kata lagi, "Nyonya, Tuan muda sangat peduli dengan Anda."
"Iya, aku tahu. Terima kasih Paman Chen."
Ya, terima kasih kepada Paman Chen karena telah mengatakan itu kepada Lin Qianyi. Jadi benar, Di Yanmo begitu peduli denganku.
Paman Chen melihat Lin Qianyi yang tidak mengatakan apapun lagi. Kemudian ia pun pamit kembali bekerja.
Tetapi sebelum pergi, sepasang mata Paman Chen yang tua itu memandang ke arah Lin Qianyi. Ia pun merasa bahwa tujuannya untuk memberikan kesan yang lebih baik atas tuan mudanya kepada nyonya muda seharusnya sudah tercapai.
Ekspresi wajah Nyonya yang barusan, Paman Chen melihatnya dengan sangat jelas.
Paman Chen bersiul sambil menyiram bunga dengan gembira.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.