"Keserakahannya akan menghancurkannya. Kita lihat saja," ucap Lia, menaikkan satu alisnya.
"Saya sudah siapkan skenario penjebakan," imbuh Lia. Sambil tersenyum menyeringai.
Awalnya Roni ragu akan rencana Lia. Karena bagi Roni Nadia baik-baik saja, itu sudah cukup. Dan yang terpenting memastikan Alex tidak bertemu dengan Nadia lagi. Sudah itu saja.
"Saya tidak punya waktu meladeni orang seperti itu. Maaf saya tidak tertarik. Tidak penting bagi saya," sanggah Roni.
Lia terkekeh. "Tidak penting Anda bilang? Saya sangat mengenal dia. Bagaimana dengan kontrak bisnis Anda?" tanya Lia. Sebenarnya ia juga mencari teman untuk balas dendam saja.
"Biarkan saja. Biar saya batalkan kontraknya," jawab Roni.
"Dengan alasan apa? Anda mau membatalkan dengan alasan pribadi? Atau Anda takut?" tanya Lia kembali.
Roni menajamkan pandangannya kepada Lia. "Takut kamu bilang?" Roni benar-benar merasa tersinggung. Ia tadi menghajar Alex. Bagaimana Lia bisa menuduhnya takut?
