"Kamu bentak aku? Aku korban Dit!" ucap Nadia takut.
Adit mengusap wajahnya dengan kasar.
"Kalau bukan Roni siapa?" Adit kembali bertanya. Namun ia kini melembutkan suaranya.
"Pak Alex Dit. Dia yang udah mencoba melecehkan aku," jawab Nadia diikuti tangis yang bertambah pilu.
Awalnya Adit tidak tahu siapa itu Alex. Tapi Nadia menjelaskannya. Walau harus menahan rasa sakit. Menyebut namanya saja rasanya Nadia sudah merasa jijik.
Adit sebenarnya merasa sangat kecewa pada Nadia. Meski ia adalah korban. Adit tidak peduli. Baginya Nadia sudah terlanjur kotor. Karena seharusnya Adit yang pertama mendapat segalanya dari Nadia.
Tapi Adit tidak bisa memutuskannya begitu saja. Dia akan dianggap lelaki yang tidak gentleman. Karena memutuskan wanita yang menjadi korban kejahatan seksual.
"Kamu nggak akan putusin aku kan Dit?" tanya Nadia dengan wajah sendu.
"Ya- nggak dong. Kamu tidak menjual diri. Atau melakukan perselingkuhan. Masak aku putusin kamu," jawab Adit.