Nadia mengangguk. "Oke. Aku pamit sama Pak Didi dulu kalau gitu ya?" tanya Friska.
"Oke," jawab Friska.
Pak Didi berada tidak jauh dari sana kebetulan. Nadia kemudian menghampiri Pak Didi.
"Pulang sekarang Mbak Nadia?" tanya Pak Didi.
"Oh. Nggak Pak, ini saya justru mau bilang kalau saya pulang sama adik saya," jawab Nadia.
"Oh, baik kalau begitu mbak," sahut pak Didi.
"Nanti tolong sampaikan sama Pak Roni kalau saya lupa ya?!" pesan Nadia.
"Baik Mbak," jawab Pak Didi.
Setelah itu Nadia kembali menghampiri Friska. "Udah, yuk pulang sekarang," ajak Nadia.
Friska mengangguk. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sebuah mobil mewah yang ada di depannya. Sebuah mobil yang menjadi dambaannya selama ini.
"Kak. Itu mobil siapa? Kakak tau nggak?" tanya Friska menunjuk mobil itu.
Nadia sudah membuka pintu mobil Friska. Hanya saja ia masih belum masuk. Ia lalu menoleh ke arah mobil yang Friska tunjuk. "Oh, itu. Iya kakak tau milik siapa," jawab Nadia.