"Mereka pasti sebentar lagi akan pulang. Duduklah! Dan coba berpikir positif tentang mereka berdua," ucap Nadia.
Ting Tong!
Terdengar suara bel pintu. Roni melangkahkan kakinyake arah pintu. Berharap Rena yang datang tentunya.
Harapan Roni ternyata tak meleset. Karena memang Rena dan Adit yang datang. Roni menatap keduanya dengan tatapan dingin. Lagi-lagi dua makhluk ini berhasil membuat dirinya emosi.
Rena dan Adit melewati Roni dengan wajah seperti seorang layaknya buronan polisi yang tertangkap. Keduanya lalu duduk. Dengan wajah tertunduk, seakan siap untuk disidang dan diadili.
"Apa yang kalian makan? Atau pergi makan ke mana? Kenapa kalian begitu lama?" Roni menginterogasi seperti detektif saja, panjang dan lebar pertanyaannya. Wajar sebagai kakak yang bersungguh-sungguh menjaga adiknya tentu ia sangat cemas. Roni sekarang juga ikut duduk, berseberangan dengan Rena dan Adit.