Setelah makan malam dengan istrinya, Erick menuju ke dalam kamar David yang sangat berantakan. Ia memang melarang Mirna dan Sinta untuk membersihkan kekacauan itu.
Saat masuk ke dalam kamar tersebut, terasa atmosfer yang sangat asing sekali.
Erick sedikit terbatuk juga karena menghirup bau rokok ketika kedua langkah kakinya sampai ke pojok kamar bagian meja kerja.
Dulu, tatanan kamar David sangat rapi dan bersih. Intinya sangat terjaga kebersihannya dan lebih menyukai ventilasi yang terbuka.
Namun kini semua jendela di kamar luas itu tertutup. Wilayah samping kamar sepertinya juga tidak pernah terbuka. Padahal kamar David itu memang memiliki wilayah samping yang menghadap pada taman rumah bagian kiri. Sangat segar sekali kalau jendela dibuka dan pintu tembusan itu juga dibuka.
Kali ini Erick yang membuka semua ventilasi udara.
Meskipun sudah malam, hal itu tetap Erick lakukan. Ia seperti sedang merindukan David yang dulu. Bukan David yang sekarang.