Dirga benar-benar mengantar Audy sampai di depan rumah gadis itu.
Ternyata tidak jauh dari letak kampus Audy. Dan lagi, area rumah Audy termasuk kompleks mewah dan sangat dijaga aman.
"Thanks banget kak, udah dianterin. Nih.." ucap Audy sambil menyerahkan topi hitam dan syal abu muda milih Dirga.
"Ah gapapa tetep dipake aja."
"Hahaha..kan udah sampe rumah. Ini, aku balikin." Kata Audy sambil menaruh dua benda itu di atas pangkuan Dirga.
"Udah gak flu?"
Audy menggeleng dengan wajahnya yang terlihat imut bagi Dirga. Lelaki itu sampai berdehem lagi karena agak gugup.
"Mau masuk dulu? Mampir." Tawar Audy.
Mendengar tawaran itu rasanya otak Dirga sempat berbunyi 'Ting!'. Seperti tanda lampu hijau dinyalakan. Wah, apa maksudnya ya?
"Hehe, boleh?" Tanya Dirga sambil nyengir.
"Of course. Tapi cuman ada Mama.. Papaku sama Kak Bita masih di perusahaan. Keluargaku selalu on kasih info soalnya siapa tang sampe rumah duluan. Di grup chat gitu." Jelas Audy.
