BRUK!!
Reva menabrak punggung seorang pria berbadan tinggi sampai pria itu hampir terjungkal ke depan.
Reva mengangakan mulutnya. Keringatnya sudah memenuhi leher dan dahinya.
Karena Reva tak melihat sekeliling area kamar itu dan ia tampak masih takut tertangkap oleh Dika, refleks lagi Reva menarik dasi pria yang ia tabrak itu. Dengan beraninya Reva menarik paksa pria itu untuk masuk ke dalam ruangan kecil lain dari kamar hotel tersebut.
Entah itu ruangan apa. Yang jelas prioritas Reva adalah ingin mengamankan dirinya.
Pria itu tentu saja sangat terkejut dengan kedatangan Reva. Bahkan lehernya kini tercekik karena Reva menarik dasinya.
Setelah berada di dalam ruangan itu, Reva langsung mengunci pintu ruangan itu dari dalam. Memutar ke kiri selot keras yang bisa menutup pintu itu.
Reva melepaskan tangannya dari dasi pria itu. Ia menghembuskan napas panjangnya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku dress selututnya. Ia lega tidak tertangkap oleh Dika.
"Woy!! Lo siapa sih??!!"
