Setelah bertemu dengan David dan menyempatkan diri menyapa semua anak buahnya, kini Nea sudah kembali ke apartemennya.
Suasana sepi, rapi, dan bersih segera menyambutnya ketika kedua kakinya memasuki ruang apartemennya yang luas. Nea menghela napas berat dan menghempaskan dirinya ke sofa empuk ruang tamu.
Tadi Lita sempat mengomeli Nea bahwa harus segera beli mobil pribadi dan latihan menyetir kemudian juga berusaha mendapatkan SIM.
Diomeli seperti itu Nea hanya mendengus kecil saja. Memang benar bahwa berbicara itu mudah, tapi melakukannya sulit. Mudah bagi Nea untuk membeli mobilnya, tapi tidak mudah baginya untuk latihan menyetir dan ujian SIM. Ia merasa tidak bisa karena malas, namun jika Nea mempekerjakan sopir, ia juga tidak mau. Gadis itu bingung dengan pikirannya sendiri.