Sedangkan di Amerika saja, hari baru saja gelap. Setengah enam sore yang terasa semakin dingin namun sejuk.
Ezra baru saja menerima secangkir teh panas dari ibunya.
"Mam, aku sepertinya nggak jadi di sini selama enam bulan atau lebih. Dokterku juga udah bilang bahwa kisaran dua minggu lagi kemungkinan aku udah bisa jalan. Kita langsung balik ke Indo aja ya. Aku udah gak sabar pulang." Ujar Ezra.
Sandra tersenyum sambil mengaduk tehnya sendiri yang baru saja diberi sesendok gula pasir. "Oh ya? Serius? Kenapa kok berubah pikiran?"
Ezra tersenyum, namun sambil menatap secangkir tehnya. "Nggak apa-apa. Aku rasa setelah sembuh, langsung balik saja ke Indonesia."
"Nggak jadi keliling Amerika sama Audy?"
"Sepertinya nggak jadi, Mam."
"Hmm, kasian Audy. Dia udah semangat banget mau ngajakin kamu keliling di negara ini. Yakin gitu?"