Citra terkekeh pelan. "Iya, teleportasi. Kamu bisa bertemu dengannya. Tapi kamu gak bisa ngobrol sama dia. Inget, kamu itu dalam bentuk jiwa. Mana mungkin Ezra bisa lihat kamu."
Nea cemberut. "Ya kalau kayak gitu ngapain nawarin aku sih!!" Kesalnya.
"Loh, salah? Kamu bisa melihat keadaannya kan nanti. Apa yang dia lakukan, di mana dia, dan lainnya. Bukannya berterima kasih, malah nggak terima." Omel Citra.
"Kalau gitu kenapa gak undang Ezra ke sini? Biar aku sama dia ketemu. Kenapa? Kenapa kamu malah ngundang aku? Bukannya kata kamu, Ezra itu adikmu? Lah, terus ngapain ngundang aku? Harusnya yang ketemu kamu di sini tuh Ezra sama David." Tegas Nea. Entah mengapa ia jadi kesal pada Citra.
Lalu Citra nyengir dengan wajah tanpa dosanya. Ia sambil menggaruk bagian kepalanya yang padahal tidak gatal.
Nea tetap saja cemberut dan menatap Citra tajam.
"Maaf deh. Hehehe. Aku terlalu simple ya jelasinnya ke kamu. Sorry." Ujar Citra masih sambil nyengir.
