Akhirnya Reyhan mengangguk saja. Kemudian ia juga keluar dari mobil dan menemani Ghea untuk segera masuk ke dalam rumah sakit.
Ghea dan Reyhan memakai topi masing-masing. Agar tidak terlalu terlihat oleh Gilang bahwa mereka berdua sedang mengikutinya.
Ghea dan Reyhan memutuskan untuk masuk dulu ke bagian lobi rumah sakit. Karera banyak orang yang berlalu lalang di dalam sana dan ada juga belasan orang yang sedang duduk di kursi antrian sambil menunggu dipanggilnya nomor giliran dari meja loket atau resepsionis. Dan mereka berdua memutuskan duduk di antara orang-orang itu agar tidak terlihat mencurigakan.
Sedangkan Gilang masih berdiri di depan lobi rumah sakit. Ghea bisa melihat punggung Gilang. Ia jamin bahwa pandangannya tidak akan kehilangan keberadaan kakaknya.