Kondisi Nea sudah sehat kembali. Ia merasa baik-baik saja, namun belum bisa ikut mengawasi kafe lagi. Lagi pula Lita masih melarangnya untuk datang ke kafe. Semuanya bisa Nea lalui pelan-pelan saja.
Lagi pula Lita dan Rasyid sudah semakin handal dan mengatur semuanya sendiri.
Kemarin-kemarin karena Dika tak mahir menjadi wakil dari Nea atas menyetujui apa-apa itu, akhirnya Nea melimpahkan seluruh persetujuan ada di tangan Lita dan Rasyid. Nea sudah percaya sepenuhnya pada mereka berdua. Pastinya mereka berdua selaku berdiskusi sampai akhirnya mencapai sebuah keputusan yang baik.
"Pagi Mbak Idah.." sapa Nea.
"Pagi non.. baru selesai mandi non?"
"Iya mbak. Mama ke mana ya?"
"Oh, Ibu lagi keluar sama Bapak. Merek katanya mau belanja keperluan pampers buat Oma. Habis stoknya. Itu masakannya Ibu sudah siap di meja makan kalau non mau sarapan." Ujar Idah ramah. Logatnya medok sunda, namun lancar full bahasa Indonesia.
