Di jam yang sama, namun beda tempat. Hari juga masih siang menuju sore. Hampir sore lebih tepatnya. Cahaya mentari sedang sedikit panas di luar sana. Orang-orang kebanyakan juga masih betah di dalam rumah atau sebuah gedung tempat mereka bekerja, karena ada pendingin ruangan yang sejuk.
Sebagian orang juga tampak menganggur. Entah diam saja, membaca novel, atau jalan-jalan ke luar rumah.
Namun saat ini David juga sedang diam, duduk, dan menatap ke satu arah saja sejak lima belas menit yang lalu. Suhu AC di ruangan kamar rawat itu membuat tubuhnya kering dari keringat setelah ia baru saja dari luar sana.
Dipandanginya tubuh adik kandungnya yang terbujur tidur. Berkulit dingin, namun masih bernapas tertatur dengan bantuan alat pernapasan untuk orang koma.
David juga memperhatikan grafik detak janting pada layar monitor persegi di sebelah kiri ranjang pasien. Suasana di kamar rawat ith hening, karena hanya ada David yang kali ini menemani adiknya.