Mereka berdua segera berjalan menuju ruangan pribadi Ezra lagi. Dan tentu saja semakin masuk ke dalam menuju ruangan kamar yang memiliki ranjang awan itu. Kemudian menuju ruangan lain yang hanya ada sebuah tempat penyimpanan dengan pintu kayu yang memiliki ornamen mewah.
Ada sebuah meja kecil yang di atasnya terdapat mata berlian yang melayang sedikit itu dengan cahaya yang sangat terang.
Ezra tersenyum sambil mengangkat mata berlian itu dengan pelan menggunakan kedua tangannya. "Siap?" Tanyanya pada Nea.
Tentu saja Nea mengangguk. "Siap."
Nea sedikit berdiri mundur dari Ezra. Tentu saja ia harus memberikan jarak untuk Ezra.
Pria itu dengan pelan segera mengarahkan mata berlian itu ke tempat semula. Yaitu ke dalam penyimpanan tersebut yang pintu kayunya sudah terbuka lebar.
Dengan sangat pelan dan kehati-hatian, Ezra menempatkan mata berlian itu ke atas bola cahaya yang sama terangnya.
Satu detik. Dua detik. Tidak ada apa-apa yang terjadi.