Chereads / LEGENDA PETUALANG TERKUAT / Chapter 89 - Gereja Suci (III)

Chapter 89 - Gereja Suci (III)

Sihir cahaya kembali bersinar patung yang tadi sementara diam kini dari mata patung itu Mengeluarkan cahaya yang menyilaukan setelah cahaya yang Menyilaukan itu redup dan menghilang seseorang Kembali muncul lewat Rune khusus Teleportasi para Pillar.

Seseorang itu Menggunakan kaca mata dengan lensa normal berwarna putih tetapi tangkai kaca matanya berwarna Silver kehitaman. Wajahnya yang berbentuk hati atau oblong dengan mata hitam dengan model Rambut Korea Berwarna Abu-abu kehitaman membuatnya Terlihat gagah seperti Orang bijak Dengan tinggi yang Bagus mencapai 185cm Membuat Orang ini mempunyai bobot tubuh yang seimbang. Senjata yang dipakainya Ialah Katana berwarna Biru menyala Menandakan bahwa Senjata itu sangat tajam. Kaki yang panjang dan dilapisi oleh celana panjang berwarna kebiruan dan pipi yang tirus membuat Orang ini terlihat tampan.

"Salam Pemimpin"

"Selamat datang Tachi Ares Guildford" Ujar Santo Agung.

Tachi merasakan beberapa tatapan mengarah padanya, Ternyata Tachi yang membawa Katana nya Dia lupa Memasukkan katanya kembali kedalam sarung.

Ketika Dia kembali menyarungkan Katananya, tatapan yang dia terima perlahan menghilang. Setelah menyarungkan kembali katananya Dia kemudian berjalan menuju tempat duduknya disebelah kanan Tepatnya didekat Elesia Ely Mist Berada.

"Salam Kak, Ely" Ujar Tachi.

"Halo adik kecil, Bagaimana Kecepatan Katanamu? Apakah sudah lebih cepat dari Belati ku?" Ujar Elesia.

"Kakak menggodaku, Dalam hal kecepatan belati kakak yang tercepat tetapi dalam akurasi Menebas Pedang, Aku Sangat antusias Untuk menang Hehe" Ujar Tachi dengan tawa kecil.

Elesia Hanya tersenyum menawan setelah Mendengar perkataan Tachi.

Tachi yang melihat senyum itu tidak berani menatap lebih lama karena dia tahu kakaknya Elesia senyumannya adalah racun untuk Orang lain yang menatap lama senyum itu akan menghilang dari dunia ini atau mengalami kematian tragis.

oleh sebab itu Tachi merubah pandangannya Ke depan Dan dia Melihat Gadis cantik dengan kulit putih mulus memakai gaun biru.

"Kak Lauriel?" Ujar Tachi Agak kaget Dengan perubahan Lauriel.

"Halo, Pemuja Katana Bagaimana kabar kecepatan pedangmu? Ujar Lauriel menggoda Tachi.

"Eh?.Kecepatan ku semakin Baik" Ujar Tachi Kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan Lauriel.

"Benarkah?" Ujar Lauriel.

"Ya, Itu benar aku berhasil meningkatkan kecepatan Katanaku" Ujar Tachi.

"Itu Bagus Aku menantikan kalian berdua untuk berduel" Ujar Lauriel Mengedipkan matanya kearah Elesia.

Tachi yang melihat itu menelan Ludahnya dan berkata:

"Kakak Lauriel pandai bercanda, Kak Elesia adalah yang terbaik Hehe" Ujar Tachi memilih Keluar dari jebakan dua orang Pemikat itu.

"Ah, sayang sekali Aku sangat ingin mencoba kecepatan Katanamu" Ujar Elesia menggoda Tachi.

"Ehh? Maaf Kak Elesia. untuk masalah duel mungkin Lain waktu?" Ujar Tachi dengan polos.

"Sungguh?" Ujar Elesia antusias terhadap duel.

"Tidak..tidak aku hanya bercanda, Kakak Elesia Kuharap kamu melupakan Perkataanku yang membual itu tentang duel" Ujar Tachi dengan senyuman.

"Ah, kamu Mengecewakanku" Ujar Elesia.

"Kakak Elesia bagaimana Dengan Demiz dia Sangat Hebat dalam kontrol Ruang dan waktu Itu Sangat cocok untuk melatih Keterampilan blinkmu" Ujar Tachi.

Elesia yang mendengar saran itu Memandang Kearah Demiz dengan senyum kecil.

Mendengar itu Demiz yang hanya berdiam Diri mulai mengutuk Tachi.

"Sialan maniak Katana ini Menyeretku bersamanya" Gumam batin Demiz.

Merasakan perasaan akan ada yang menatapnya seperti pemburu yang ingin memangsanya Demiz hanya tersenyum kecil dan berkata:

"Sudahlah berhenti membual yang tidak perlu, sebaiknya kamu berhenti berbicara kurasa Kamu sedang mabuk Tachi"

Tachi yang mendengar itu hanya tertawa licik dan Berkata:

"Baiklah"

Sinar cahaya Kembali Bersinar dari mata patung, Rune khusus sekali lagi diaktifkan.

Kemudian muncullah seseorang

Dengan wajah Yang berbentuk persegi dengan gaya rambut ponytail mempunyai mata yang Cipit, hidung yang mancung dan bibir yang tipis dan juga Menggunakan Baju Khusus Archer/pemanah yaitu jubah Hijau kehitaman dengan Senjata Panah dibelakang punggungnya. Panah itu bukan panah biasa sebab panah itu Sangat mewah Dengan corak biru kristal mengkilap di busurnya serta anak panah dipinggangnya Adalah anak panah Khusus yang bisa dialiri Sihir Dan sepatu boots Hitam kecil Menandakan orang ini adalah ahli dalam serangan jarak jauh dan tipe dalam kelincahan dan Memiliki tinggi yang standar 165cm.

"Salam Pemimpin"

"Selamat datang Archied Ard Fsutis" Ujar Santo Agung.

sama seperti Pillar yang lainnya Archied menganggukkan kepala nya. Setelah itu Dia berjalan Ketempat duduknya Yang berada disebelah Tachi.

Tachi menoleh kesamping dan berbicara "Adik kecil Dimana paman tua itu?"

"Aku tidak tahu, Kupikir aku yang paling terakhir datang tetapi masih ada dua Pillar yang belum muncul" Ujar Archie.

Astaga Pasti paman botak itu sedang menempa sehingga alat rune khususnya Tidak dilihatnya.

"Mungkin" Ujar Archied

Setelah itu Archied memandang Ke depan dan Melihat Lauriel.

"Huh? Kak Lauriel mengapa Kamu menjadi lebih cantik hari ini?" Ujar Archied Heran dengan apa yang dilihatnya kini sungguh berbeda.

Lauriel yang mendengar pertanyaan itu bingung untuk menjawabnya

"UMM, Adik Archied terlalu memujiku, Mungkin penglihatanmu memburuk akhir-akhir ini?" Ujar Lauriel membuat alasan.

"Hmm, Kak Lauriel sangat pandai dalam berbicara" Gumam batin Archied.

"Haha, Apakah begitu?" Ujar Archied.

"Mungkin?" Ujar Lauriel.

Archied ingin terus memojokkan pertanyaannya terhadap Lauriel akan tetapi indranya mengatakan bawah ada Seorang pemangsa yang menargetkannya, Dia spontan menoleh Ke sumber Aura Mematikan itu dan benar saja Dia melihat Elesia sedang tersenyum kecil padanya.

Seketika Archied langsung mengerti dan Berkata:

"Astaga Hari ini Penglihatan Ku Semakin memburuk, Terimakasih atas Kritikannya Kak Lauriel" Ujar Archie Dengan senyum paksa.

Setelah itu aura pembunuh Elesia Menghilang.

Archied mendesah pelan Dia merasa Ngeri terhadap Aura pembunuhan yang Elesia lepaskan kepadanya Dia kemudian bergumam dalam hatinya:

"Hampir saja aku menjadi mainan Nenek sihir itu"

Merasa aman Archied lalu Hanya duduk diam menunggu semua Pillar Muncul.

Sinar cahaya kembali bermunculan Kali ini Kefua Patung terakhir menyala Dan mata patung itu melemparkan cahaya kedepan pintu. Seketika cahaya Yang Menyilaukan itu Hilang. Lalu muncullah Dua orang Itu.

Yang pertama memiliki badan yang kekar dengan tinggi 190cm dengan Wajahnya yang berbentuk persegi dengan Gaya rambut yang Gundul alias Botak memberikan Rasa Khusus Terhadap Orang yang menatapnya. Dibelakang punggungnya terdapat senjata Tumpul Itu terlihat seperti Hammer. Kedua lengannya ditutupi Baju Panjang tetapi baju itu pas di lengannya dan terlihat Sedikit ketat, bentuk otot dikedua lengannya masih dapat terlihat. Memiliki Bibir yang sedikit tebal dan hidung yang agak mancung dengan mata Hitam besar dan alis yang tebal membuat Orang ini Terasa Sangat mempunyai vitalitas tinggi.

"Salam Pemimpin"

"Selamat datang Ken Ders" Ujar Santo Agung.

Ken Ders menganggukkan kepalanya Lalu Fia berjalan menuju tempat duduknya Yang bersebelahan dengan Archied. Ketika dia duduk Suara Kecil namun manis Terdengar.

"Paman Kapan Rambutmu akan bertumbuh?"

Ken Ders menoleh kearah suara disampingnya demgan senyuman kecil dan bergumam dalam hatinya:

'Aku ingin sekali Menempa Mulutnya agar bisa diam selamanya'

"Apakah kamu mengetahui Bawah dengan adanya Rambut di kepalaku Akan mempengaruhi teknik menempa ku? Tidak mengetahuinya? Jadi tutup saja mulutmu Gadis Kecil yang manis" Ujar Ken Ders dengan senyum.

Archied terdiam Tetapi Tachi berkata:

"Paman Botak Kamu tidak biasanya terlambat apakah Paman menempa senjata Katana?"

"Ya"

"Benarkah?"

"Ya"

"Berapa harganya?"

"Ya"

"Harganya paman" Ujar Tachi.

"Ya, seluruh tubuhmu? Aku perlu Material Manusia, Dan tububmu cocok untuk itu" Ujar Ken Ders.

'F*ck Dia akan memurnikanku' Gumam Batin Tachi.

"Ah, Paman Tidak Jadi Katanaku masih yang terbaik hehe" Ujar Tachi.

"Penakut" Ujar Ken Ders.

Tachi:....