Setelah selesai beristirahat dan mendapat energi baru dari istirahatnya itu sekitar 2 jam berlalu dia duduk dipohon.
Setelah merasa staminanya pulih ia segera turun dari Pohon Lalu berjalan dengan santai.
Menurut ingatan masa lampaunya yang dia baca didalam Novel Cara berjalan dengan berwibawa layaknya seorang Bangsawan Sangat diminatinya jadi saat ini Dia mulai mempraktekan Berjalan Ala Kaum Bangsawan itu. Namun Cara berjalannya berhenti ketika ia mendengar suara Pertempuran.
"Sistem Apa itu?"
Jawaban:
Itu adalah suara benturan Pedang.
"Benturan Pedang? Hei Apakah terjadi Pertempuran?"
"Ya, 90% pertempuran sedang terjadi"
"Aku penasaran dengan cara bertarung Dunia ini Ayo kita maju untuk melihatnya" Ujar Dave langsung berjalan dengan cepat mendekati arah suara pertempuran.
"Hei sampai, Astaga sistem Lihat itu seorang Wanita dikepung oleh Dua pemuda, Jiwa kesatria ku Meluap saat ini sistem ayo bantu wanita itu" Ujar Dave.
"Jangan Bodoh, Kamu saja tidak bisa membunuh tikus..."
Dave:...
"Amatilah Saat ini dari jauh Dan jangan mendekat sebelum situasi aman" Ujar sistem.
"Ummm Baiklah, Aku setuju" Ujar Dave menyerah menolong gadis itu.
"Serahkan Buku itu!" Ujar Seorang Pemuda.
Tubuhnya yang tinggi dan badannya yang kekar dengan bentuk wajah yang Oval Menjadikan Pemuda itu adalah Pemuda yang Sombong dan Angkuh.
Mendengar itu Gadis itu Tetap Diam.
"Kakak Lihat dia tidak membalas Perkataanmu, Gadis ini begitu sombong" Ujar Pemuda yang Kurus Tapi dipinggangnya tergantung sebuah Pedang Yang indah Menandakan bahwa Orang ini adalah seorang Bangsawan.
"Dasar Sombong, Beraninya kamu tidak menjawab ku, Adik Mari menyerangnya secara bersamaan Jatuhkan dia dengan cepat Setelah itu Kamu bebas bermain dengannya dan Buku itu Akan menjadi milikku" Ujar Pemuda kekar.
Mendengar Perkataan Kakaknya Pemuda kurus itu mencabut pedangnya dan mulai menjilati Pedangnya.
Pemuda kurus itu tergiur dengan Perkataan Kakaknya yang membolehkan Dia bermain dengan Gadis itu.
"Baiklah Kakak Aku setuju Hehe" Ujar pemuda kurus dengan terkekeh pelan.
Baiklah Mari Menyerang BIAYA!
*Ting ting ting*
Ketiganya bentrok
Dua lawan satu tidak membuat Gadis kecil itu kewalahan.
Gadis kecil itu bergerak dengan lincah menangkis, Berpindah, Menyerang. Pola itu Yang digunakan gadis itu untuk menyerang.
Dave yang melihat itu dari jauh terpanah.
"Gerakan Kaki yang indah"
" Tuan Muda juga bisa Jika berusaha"Ujar sistem.
"Ya akan kucoba nanti untuk berlatih hehe" Ujar Dave dengan terkekeh pelan.
Lihat itu sistem Astaga Pedang pemuda kurus itu sangat cepat dan...
"*F*CK*
pedangnya mengeluarkan Bilah cahaya" Ujar Dave tercengang.
"Apakah jiwa kestriamu bisa menahan bilah cahaya itu?" Ujar sistem menggodanya.
"Omong kosong aku akan mati dasar hantu kecil yang bodoh!" Ujar Batin Dave.
"Ehh, Aku mungkin akan menghindarinya hehe" Ujar Dave.
"Hindari Pantat mu Kamu akan mati teriris sebelum berhasil Menghindar"Gumam Batin Sistem.
"Ya, Menghindar Adalah upaya terbaik" Ujar sistem.
Setengah jam berlalu Kedua Pemuda itu Bajunya sudah tidak Utuh lagi Terlihat sobekan Pedang mengenai Baju mereka, Darah mulai mengalir perlahan memenuhi baju.
"Kak, Kita sangat dirugikan Teknik pedangnya cukup tinggi" Ujar Pemuda kurus.
"Ya, aku juga merasakannya, Kalau begitu tidak ada cara lain Mari Gunakan Pusaka kita"
"Baik"
"Gadis Kecil Kamu memaksa kami" Ujar Pemuda kekar dengan mengeluarkan Pedang yang lebih panjang Dan terlihat mewah itu.
"Ayo Adik BUNUH Dia!"
"BUNUH!"
Ting
Ting
Ting
Mereka bertempur lagi Lalu Kali ini Dengan Pedang yang lebih Panjang menambah jangkauan serang para Pemuda menjadikan mereka leluasa dalam menekan Gadis itu.
Setelah empat kali pertukaran Pedang.
Akhirnya Gadis itu Lengah, Pinggangnya saat ini mengeluarkan Darah.
"Hahaha, Akhirnya Kamu terluka juga, Adik selesaikan dengan cepat"
"Baik kakak" Ujar pemuda kurus dengan Penuh semangat mengayunkan kembali pedangnya kearah gadis itu.
"Tercelah, Beraninya Memojokkanku" Ujar gadis itu.
"oh Akhirnya dia berbicara Adik" Ujar Pemuda kekar.
"Iya kakak, suaranya sangat bagus pasti akan Sangat bagus nantinya hahaha" Ujar Pemuda kurus dengan Penuh tawa gembira.
"Mari Akhiri ini Adik"Ujar Pemuda Kekar.
"Bajingan tidak bermoral, Kalian Memaksaku"
*Aktifkan Sihir Kuno*
Ημισέληνος του θανάτου (Bulan Sabit Kematian)
"MATI!" Ujar Gadis itu.
"Kakak tidak baik Sihir ini Sangat Kuat kita tidak mampu menahannya" Ujar pemuda Kurus.
"Jangan Takut Mari bergabung untuk menahannya" Ujar pemuda kekar.
"Baiklah, Sekarang kakak Aktifkan jurus Fusi"
*WIND VORTEX*
Syuuuuuuuu
Tebasan Bulan Sabit Dengan aura gelap keluar dari pedang.
Namun Jurus Wind Vortex menyambarnya
Energi bulan sabit ditahan oleh kedua pemuda itu Namun Naasnya retakan kecil mulai terlihat Jurus pemuda itu bocor dan tidak Mampu menahannya.
Tebasan itu langsung memukul Mereka Setelah wind vortex hilang Leher mereka Dipotong Dengan rapi oleh Aura gelap Berbentuk bulan sabit itu.
Dave yang menyaksikan pertempuran brutal itu bergidik ngeri Sebab Dia bisa melihat Aura Pedang Itu Masih terbang lurus dan itu menuju padanya.
"Sistem Tolong"
Ding-
Auto Use Aktif Set Diaktifkan.
*BooMM*
Terjadi Ledakan saat menyentuh badan Dave.
Tanah disekitar memancar dan Abu mulai Beterbangan, Gadis itu jatuh berlutut dan mulai mengeluarkan seteguk Darah.
Gadis itu melihat Kearah Tempat yang diserangnya, Melihat bawah seranganya Berhasil Dia sekarang merasa Legah.
Sekarang Gadis itu Berlutut sambil berisitirahat lalu Dia membuka Jubahnya.
Dave yang sementara Menunggu Melihat dari jauh ketika Abu telah hilang perlahan-lahan dia melihat Telinga Kucing.
"Astaga Manusia Kucing" Gumamnya Dengan semangat.
Mendengar ada suara Dibalik asap itu gadis itu Kembali memakai Penutup Jubahnya. Dia menunggu Untuk Melihat kedepan Namun Ketika Abu itu berhamburan keudara Gadis kecil itu bisa melihat Seseorang.
"I..Iblis"
Perasaan Bertahan Hidup kembali muncul Namun Tubuhnya saat ini sangat lelah dan Dia kekurangan Mana.
Dave mulai Maju perlahan dengan Gaya ala bangsawan berjalan.
*Tukkk..tukk.. (suara langka kaki)
Melihat Manusia itu semakin mendekat kepadanya.
Gadis kecil itu yang ternyata adalah Demi-Human, saat ini dia sangat gugup, serta sangat takut, sebab manusia yang berjalan kearahnya menggunakan setelan Hitam pekat dengan topeng yang sangat menyeramkan layaknya seorang bangsawan Iblis Tingkat Tinggi.
"Siapa Kau?"
"Jangan Mendekat, Atau jangan salahkan aku akan membunuhmu!!" Ujar Demi-Human, Berusaha Mengancam.
Demi-Human mulai mencoba berdiri dengan bantuan pedangnya yang dia tancapkan ketanah.
Melihat postur siap bertarung sampai mati oleh Demi-human, Dave menghentikan langkahnya yang tersisa 5 meter dari Demi-Human.
"Tidak kusangka Dia masih bisa berdiri dengan luka separah itu" Ujar Dave, Prihatin.
Dibalik topeng itu, Dave pun tersenyum saat ini.
"Hmm..Menarik" Ujarnya.
"Sistem-sistem keluarlah?" Ujar batinnya
"Iya Tuan muda, Ada yang perlu saya bantu?" (ujar sistem)
"Sistem apakah kamu sakit? Nada bicaramu tak seperti biasanya" ujar Dave.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan Muda?" (Ujar Sistem)
"Hmm..begini..apakah ada cara untuk menyembuhkan lukanya?" Ujar Dave, menunjuk Demi-Human tersebut.
"Tentu saja" (Ujar Sistem)
"Benarkah?" Ujar Dave.
"Ya, Benar Tuan Muda aku akan segera mencarinya" (Ujar Sistem)
Auto search mode active!
Ding-
Menemukan pil penyembuh Luka
Biaya :1001Ps"(sistem) '{ps=pointsistem}'
"Beli!" Ujarnya.
*Tett..error..
Pembelian Gagal, Point Tidak mencukupi.
Dave pun mengumpat kepada sistem
"Sia*.. Berapa pointku yang tersisa pada saat ini? Ujar Dave, Kesal.
Ding-
Menghitung..
Point tuan muda : 1000.
Dave mengumpat lagi dalam Hati sia*..
"Sistem ini begitu pelit" Ujar batin Dave.
Sistem tersebut bisa mendengar kata mengumpat yang diucapkan Dave, Jadi dia merasa kesal!.
Ding-
Quest darurat untuk point aktif
Tanyakan Nama Demi-Human.
Berhasil: Hadiah:1Ps
Gagal:Demi-Human Bunuh diri!
Dave yang Melihat quest itu linglung dan Hanya terdiam.