baru beberapa langkah, Raina merasa penglihatan nya tiba-tiba mendadak buram dan lama kelamaan menjadi hitam semua
BRUK!!
"El!" teriak Axel dengan cemas menghampiri Raina yang sudah tergeletak di lantai.
Axel langsung menggendong Raina ke ranjang untuk membaringkan.
"El sayang bangun kamu kenapa jangan bikin aku khawatir," Axel menepuk-nepuk pipi Raina. terlihat jelas kekhawatiran yang amat mendalam di wajah sang suami.
"sayang bangun please!" ucap Axel panik.
di hotel tidak ada persediaan minyak angin pasutri itu pun tidak membawanya, jadi jelas saja jika Axel panik ga karuan dan tidak bisa berpikir jernih.
Axel berniat ingin menghubungi orang tua nya dan mertua nya tetapi ia urungkan niatnya itu karena tidak mau merepotkan dan bikin panik mereka.
Akhirnya Axel menghubungi dokter pribadi keluarga nya agar segera datang ke hotel dimana ia singgahi itu untuk memeriksa keadaan istri tercintanya itu.
beberapa menit kemudian dokter Andre atau dokter pribadi keluarga Axel sudah tiba, karena kebetulan dokter Andre masih berada tidak jauh dari lokasi pernikahan Axel dan Raina.
"bagaimana dokter Andre?" panik Axel.
"nyonya tidak apa tuan saya sama sekali tidak menemukan penyakit apapun di dalam tubuh nyonya," sahut dokter Andre yang melihat kepanikan dari raut wajah Axel.
"lalu istri saya kenapa dok?" tanya Axel.
"kemungkinan nyonya hanya kelelahan saja tuan tidak perlu khawatir saya sudah beri suntikan vitamin," jawab dokter Andre.
"baik dok terimakasih maaf sudah merepotkan," ucap Axel.
"tidak apa tuan kalau begitu saya pamit tuan" kata dokter Andre yang segera di iyakan oleh Axel.
setelah dokter Andre pergi Axel langsung mengunci pintu kamar hotel nya dan segera menghampiri Raina.
"sayang ayo dong kamu bangun maaf sudah bikin kamu lelah dan berakhir seperti ini," ucap Axel yang duduk di pinggir ranjang sambil menggenggam tangan Raina.
Axel terus berbicara menyuruh Raina bangun dari pingsan nya dan beberapa menit kemudian Raina sadar.
"sayang!" ucap Axel dengan raut wajah yang sangat bahagia karena Raina sudah sadar.
"xel," panggil Raina dengan tersenyum.
"iya kamu mau minum? aku ambilkan dulu tunggu sayang" ucap Axel lalu beranjak dari ranjang untuk mengambil minum.
setelah Raina minum Axel langsung memeluk Raina dengan erat nya seperti sudah bertahun-tahun tidak bertemu.
"xel aku sesak," ucap Raina membuat Axel panik dan langsung melepaskan pelukan nya.
"maaf sayang apa yang sakit hm?" panik Axel.
"tidak ada maaf sudah bikin kamu khawatir" ucap Raina sambil mengelus rahang pipi Axel.
"khawatir itu wajar jadi tidak usah meminta maaf," ucap Axel seraya mengelus lembut puncuk kepala Raina.
"seharusnya aku yang meminta maaf pada mu El karena sudah membuat mu kelelahan," ucap Axel.
"hey aku tidak kelelahan sama sekali aku sangat bahagia dan bersemangat dari acara dimulai sampai selesai aku sama sekali tidak merasa lelah," ucap Raina.
"tapi kata dokter kamu kelelahan sayang," ucap Axel tersenyum.
"eum xel aku mau ngomong sama kamu," ucap Raina yang raut wajah nya sudah berubah menjadi serius.
"ada apa bicara lah," pinta Axel yang sudah sangat penasaran karena melihat Raina yang begitu serius.
"maaf aku tidak bilang dari awal maaf aku menyembunyikan dari mu begitu lama," ucap Raina.
"sayang ada apa?" kekhawatiran jelas di wajah Axel.
"aku sebenarnya seorang indigo aku pingsan karena berkaitan dengan hal itu," ucap Raina membuat suami nya itu sangat terkejut akan kenyataan yang sebenarnya.
"maaf, seharusnya aku bicarakan hal ini dari awal tapi aku begitu takut." sambung Raina karena Axel hanya diam.
"aku terlalu takut untuk mengatakan nya aku takut kamu ninggalin aku xel," ucap Raina yang kemudian meneteskan air mata.
melihat Raina menangis Axel langsung memeluk Raina agar istrinya itu bisa menangis di pelukan nya.
"aku mengerti dan aku tidak permasalahkan hal itu hanya saja aku terlalu kaget maaf sudah membuat mu menangis," ucap Axel sambil mengelus punggung Raina yang masih dalam dekapan nya itu.
Raina mendongak kan kepalanya menatap Axel dengan intens karena tidak percaya akan reaksi Axel yang selama ini ia takuti ternyata reaksi nya hanya seperti itu.
"aku cinta sama kamu El mana mungkin aku ninggalin kamu aku gak akan ninggalin kamu mau seperti apa pun kondisi mu," ucap Axel lalu mencium kening Raina.
"terimakasih xel," Raina sangat bahagia ternyata Axel sangatlah mencintai nya.
"sudah jangan menangis kamu mau bikin aku ikut nangis juga?" tanya Axel seraya melepaskan pelukan nya.
"jangan ini aku sudah tidak menangis," ucap Raina sambil mengusap air mata yang membasahi pipi mulus nya itu.
"pintar," ucap Axel tersenyum manis.
"jangan senyum seperti itu nanti aku diabetes," gombal Raina.
"astaga El kenapa kamu malah nge-gombal di situasi seperti ini," ucap Axel tertawa kecil karena tingkah laku istrinya itu.
"nanti saja gombal nya sekarang kamu cerita kan dahulu tentang indigo mu itu dan kenapa aku tidak menyadari nya kamu terlihat biasa saja," ucap Axel yang sudah sangat kepo karena dari dulu Axel itu cukup tertarik dengan orang indigo.
Raina menceritakan dimulai dari kecil saat ia melihat apa yang tidak bisa orang lain lihat dan juga dia menceritakan kalau dia indigo yang berbeda karena seperti orang normal pada umumnya.
***Hai maaf banget ya aku baru bisa up nih terimakasih yang selalu support aku...
kasih dukungan nya ya kakak sekalian♥️♥️***