"Kau bodoh dengan pemikiranmu," desis Harley seraya berjongkok di depan tubuh Valoe. Membiarkan pria itu terus menangis tersedu-sedu dan dirinya hanya diam menemani.
"Aku membunuhnya, Tuan."
Harley hanya termenung mendengar keluhan pria di hadapannya ini, membiarkan Valoe untuk menuntaskan seluruh unek-unek yang ada dalam hatinya. Mungkin semua orang bisa menangis, tapi tak semua orang bisa menemukan sosok yang patut ia ajak bicara dalam kesedihannya. Seperti Harley saat ini, meski pria itu terkesan arogan dan tak tersentuh, nyatanya saat mendengar keluh kesah orang lain ia akan tetap diam dan mendengarkan dengan sangat baik. Belum menemukan seseorang seperti itu? Cobalah menuliskan apa yang kau rasakan dalam sebuah kalimat, itu lebih baik saat kau hanya sendiri dan tak menemukan orang cocok denganmu.
"Aku membunuhnya... Aku tak sengaja, Tuan."