"Kau berada di sini rupanya?"
Suara dari belakang tubuh membuat pria itu lantas menoleh. Melihat siapa sosok yang berani mengganggu dirinya yang tengah asyik melihat pemandangan pagi yang bersinar ini. Ah ... ingin ia meremukkan tubuh orang ini jika tahu dia adalah pria tangan kanannya. Astaga, bagaimana ia bisa masuk ke kamarnya saat pintu itu terkunci? Ah brengsek ... sayangnya dirinya ljuga upa bahwa pria ini memiliki kunci cadangan. Siapa yang patut disalahkan sekarang?
Sedangkan pria yang baru saja bertanya itu tersenyum miring melihat raut wajah tuan agung dihadapannya ini. Ah ... kenapa raut wajah itu tampak menyebalkan dengan tatapan layu juga tak peduli itu. Astaga, apa tuannya baru saja diusir dari kahyangan dan tak terima jika dibuang ke bumi? Ah tuannya bukan pangeran dalam dongeng tetapi ... wajah itu memang terlalu sempurna untuk manusia di bumi. Baiklah lupakan raut menyebalkan tuannya dan fokuslah untuk membuatnya kembali masuk ke dalam kamar.