Ceklek!
Seorang pria paruh baya menoleh ke arah pintu. Senyumnya memudar saat mengetahui siapa yang mendatangi kamarnya. Bukan ... bukan orang itu yang ia inginkan hadir dalam rumahnya. Ia hanya menginginkan anaknya saat ini.
"Tuan Andrew," sapa pria itu sopan. Ia menaruh parsel buah di atas nakas lalu duduk di samping ranjang pria paruh baya yang telah lama menjadi bos keduanya setelah Tuan agungnya itu.
"Apa Lucas masih tak mau menemuiku, Harry?" tanyanya dengan suara begitu lemah. Ia menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Keinginannya masih belum tercapai hingga kini. Sudah berapa tahun sejak kepergian anaknya dan mereka tidak pernah sekalipun bertemu.
"Tuan Lucas masih sangat sibuk, Tuan. Jika ada waktu luang saya akan mengajaknya kemari."