Yah, seperti itulah saat seluruh anak buah nya memohon kepada nya kala itu. Yang berhasil merubah pikiran nya.
Terutama ketika salah satu anak buah nya mengatakan "demi Tuan Hamada dan demi kami".
Kalimat anak buah nya itulah yang membuatnya menyerah, dan memutuskan untuk melatih dirinya menggunakan pistol milik ayah nya.
Meskipun ia telah melatih dirinya menggunakan senjata saat itu, tapi di dalam hatinya masih ada sisi dirinya yang menolak untuk melakukan hal itu.
Karena sudah ku katakan sebelumnya bukan, kalau ia tahu timah panas yang ia tembakan itu dapat menghilangkan nyawa seseorang dalam sekejap.
Tapi ia kembali mengingat segala tanggung jawab yang ayah nya berikan kepadanya kala itu.
Yakni ia harus melindungi keluarga Hamada dan seluruh anak buah nya yang begitu setia kepadanya.
Kalian tidak tahu, seberapa setianya seluruh anak buah ayah nya kepadanya.