Mads masih duduk di pinggir ranjang itu, menatap Sahi yang tengah memejamkan matanya di atas ranjang itu.
Yah, Sahi saat ini tengah tertidur.
Tepatnya setelah Sahi menghabiskan semangkuk bubur yang ia bawakan dan setelah Sahi meminum obat.
Benar, obat yang telah dokter itu berikan untuk Sahi semalam.
Mads menatap wajah Sahi yang tertidur dengan pulas dengan kedua tangan Sahi yang berada di atas perut.
"Aku... aku tidak pernah tahu kalau kehidupan mu sangat lah berat Tuan Sahi," ucap Mads.
Saat ini ia menatap Sahi dengan kedua sorot mata penyesalan.
Sekarang ia telah mengetahui semuanya, tentang mengapa Sahi yang menjadi hancur seperti ini.
Dan ia mendadak menyesal dengan apa yang telah ia berusaha lakukan saat satu tahun yang lalu.
Saat dirinya ingin membunuh pemuda yang saat ini tengah sangat lemah dan tertidur di atas ranjang itu.
Ia benar-benar membenci Sahi kala itu. Hingga yang ada di pikiran nya kala itu hanya satu, yaitu membunuh Sahi.