HENING....
Itu lah suasana yang menggambarkan keadaan mansion mewah itu saat ini.
Sahi, Yuta, dan Mads benar-benar terdiam dan mematung di sofa itu. Mereka seakan-akan baru saja mendengar sesuatu yang sangat sulit untuk di percaya.
Khususnya bagi Sahi, kedua sorot mata Sahi saat ini terlihat bergetar. Dengan dirinya yang nampak linglung.
Apa yang Tuan Park ceritakan kepadanya beberapa menit yang lalu lah, yang membuat nya menjadi seperti ini.
"J-Jadi... aku tidak gila?" gagap Sahi.
"Iya, Tuan Sahi. Kau selama ini memang benar, kalau saudara mu masih hidup," ucap Tuan Park.
Ia telah menceritakan kepada Sahi apa yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu. Juga bagaimana ia membuat janji kepada ayah Sahi.
Ia bahkan masih ingat dengan sangat baik, janji yang ia buat dengan Tuan Hamada beberapa tahun yang lalu itu.
Kedua bahu Sahi bergetar.
TES
TES
TES
Akhir nya air matanya yang sedari tadi ia tahan, jatuh membasahi kedua pipinya.