Yah... itulah hari dan saat paling menyedihkan di dalam hidup Sahi yang tidak akan pernah Sahi lupakan.
Ia tidak pernah melupakan kejadian yang paling menyayat hati nya dan menghantuinya seumur hidup nya.
Ia mengingat semuanya dari dulu hingga detik ini dengan begitu jelas dan baik.
Bagaimana mungkin ia melupakan upacara pemakaman saudara nya kala itu, meskipun kala itu ia masih berumur lima tahun tapi ia mengingat semuanya.
Sahi juga mengingat apa yang telah terjadi kepada nya setelah hari pemakaman saudara nya kala itu
Sikap nya berubah total, begitu pun dengan kehidupan nya yang juga berubah dengan sangat drastis.
Hingga saat ini, dimana ia telah berumur dua puluh tahun.
Yuta terpaku mendengar ucapan Sahi sahabatnya. "A-apa... apa maksud mu Sahi?" gagap Yuta.
Ia tidak salah dengar bukan dengan apa yang telah sahabatnya ucap kan saat ini?
Sahi mengusap air matanya. "A-ayah ku... dia tidak pernah menangis sedikit pun saat pemakaman kakak ku."
