Walaupun Friska sudah memanggilnya selama beberapa kali, tetapi Aditya tetap saja pergi meninggalkan Friska begitu saja. Aditya pergi ke kamar Davina untuk bisa berbicara dengannya.
Tok… tok… tok…
Davina, saying. Ini Ayah nak. Ayah masuk boleh ya. Ayah mau bicara sama kamu sebentar aja."
Akhirnya Davina membukakan pintu kamarnya untuk Aditya.
"Sayang. Kamu kenapa nak? Kok nangis kaya gitu si?"
"Aku sedih Yah."
"Sedih? Sedih kenapa?"
"Ayah sama Mamah selalu bertengkar di depan aku. Ayah sama Mamah ga pernah akur. Selalu ribut. Aku ga kuat Yah kalo harus mendengar dan melihat Ayah sama Mamah bertengkar terus. Aku mau Ayah sama Mamah akur kaya Ayah sama Mamahnya teman-teman aku di sekolah. Udah itu aja kok Yah yang akum au sekarang ini."