"Kayanya dia bahagia banget ya karena bisa di antar sama kedua orangtuanya. Ga kaya aku yang ga pernah di antar sama Mamah dan Ayah. Mamah selalu sibuk dengan urusannya sendiri. Dengan teman-teman arisannya. Sedangkan Ayah selalu sibuk di kantor. Ya walaupun Ayah kadang bisa antar aku ke sekolah di sela-sela kesibukkannya, tapi Ayah kan ga bisa setiap hari antar jemput aku kaya teman-teman aku yang lainnya. Padahal aku pingin banget bisa di antar sama Mamah dan Ayah seperti teman-teman aku yang lainnya," ucap Davina di dalam hatinya.
Setelah itu Davina masuk ke dalam kelasnya dan berlagak seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengan dirinya di rumah. Karena di sekolahnya Davina itu terkenal dengan anak yang baik, pintar, dan terlahir dari keluarga yang bahagia karena mempunyai seorang Ayah yang sangat kaya raya yang bisa membelikan apa saja yang di inginkannya. Padahal itu semua tidak menjamin kebahagiaan untuk Davina sendiri.
*****