Hari ini adalah hari yang baik bagiku.
Aku tak perlu menginjakkan kakiku di kampus.
Sebenarnya ini bukan hari libur,tetapi lebih tepatnya hari di mana aku dapat menentukan pilihan untuk pergi kekampus atau tidak.
Singkatnya jadwal matakuliah untuk hari ini kosong dan pilihanku adalah berbaring dikasur.
"I'm sorry but
Don't wanna talk, I need a moment before I go
It's nothing personal
I draw the blinds
They don't need to see me cry
'Cause even if they understand
They don't understand" 🎶🎶
----------------
----------------------------------------------------------------
"On My Way" Lagu dari Alan walker feat Sabrina Carpenter berdering keras di bawah bantalku, sebuah panggilan masuk dari "Ciara Adelia"
"Hallo Ci ada apa?"
"Hallo Bella kamu di mana ?"
"Dirumah" Jawabku singkat.
"Oh,jadi gini Bell soal tugas akhir yang diberi sama Ibu Sary,kamu mau tidak sekelompok sama kita? soalnya baru saja Jihan pindah ke kelompok Tyo kamu tau sendiri kalau Jihan tidak mau dipisahkan dari Tyo"
"Kalau soal itu aku juga belum dapat kelompok baru mau menanyakan lowongan kosong di grup"
"Jadi bagaimana Bella? Apakah kamu mau ?" Tawar Ciara.
"Okelah aku akan bergabung dengan kelompokmu" Jawabku setuju.
"Yahh begitu kan bagus,kalau begitu sebentar jam 3 sore kita kumpul yah dirumahku buat bahas konsep kelompok kita"
"Oke Ci,sampai bertemu sebentar"
"Siap Bell,aku tutup yah telponya,byee Bella"
"Bye"
Tit.. tit ..
Ciara mengakhiri telponnya.
----------------
----------------------------------------------------------------
Kaus merah scarlet dan celana jeans model patches dengan desain unicorn yang simpel melengakapi diriku sore ini.
14:55
Aku tiba dirumah Ciara dengan menggunakan Ojek Online dan arahan dari Google Maps sesuai dengan lokasi yang dikirim oleh Ciara.
Sebuah bangunan mewah terlihat Estetik memanjakan mataku dengan segera aku turun dan bertanya pada seorang satpam yang sedang menimati Kopinya.
"Maaf pak boleh tau, apakah ini rumahnya Ciara Adelia?" Tanyaku.
"Iya betul,temannya Non Ciara? kalau begitu silakan masuk Neng" Kata satpam itu lalu membuka pintu gerbang mempersilahkan kumasuk.
Diteras depan seorang wanita Cantik yang mirip dengan Ciara sedang duduk manis memoles jari-jemarinya dengan kutex berwarna-warna terang.
"Selamat sore tante Ciaranya ada ?" Sapaku pada wanita cantik itu yang tidak lain adalah Ibu Ciara .
"Oh langsung ke taman belakang saja dek, semuanya sudah berkumpul di sana" Jawab Ibunya Ciara yang masih mengoles kutek pada jari-jarinya dengan perlahan-lahan.
"Pak Tresno tolong diantar yah" Perintah Ibu Ciara.
"Baik bu" Satpam itu kemudian menunjukan jalan menuju taman belakang tempat di mana Ciara dan yang lain sudah berkumpul.
Setelah tiba ditaman belakang yang begitu luas dan sejuk aku mendapati teman-temanku yang sudah tiba terlebih dahulu.
Lucy, Ciara, Putra, Ahmad, Irene, Willy, Andra, Jumadi dan "Dia lagi .. Dia lagi .." keluhku melihat Pria berengsek yang memberi label badut padaku yah dia adalah teman angkatanku yg paling kuhindari namanya adalah Allan.
Aku segera mengambil tempat disamping Ciara dan langsung bergabung untuk mendiskusikan tugas akhir dari Ibu Sary.
15 menit telah berlalu akhirnya kami mengambil keputusan untuk membuat film singkat dengan Judul " Jangan Ada Steorotip di antara kita"
"Untuk prosesnya kita bahas nanti saja yah" Ciara mengakhiri diskusi,kami mengangguk menyetujui.
Sambil menimati sirup jeruk dan beberapa snack yang disediakan Ciara kami semuanya sibuk dengan handphone masing-masing apalagi dirumah Ciara tersedia jaringan wifi betahlah kami.
Lucy yang sedang tadinya sibuk menonton video youtube tiba-tiba memintaku bediri, kemudian dia memandangi tubuhku dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Bella ternyata kamu tipe Pear"
"Hah" AKu kebingungan.
"Iya bentuk tubuh kamu itu tipe Pear"
"Tipe Pear?" Tanyaku.
"Jadi tipe Pear itu adalah wanita dengan bentuk tubuh lingkar dada yang kecil, pinggul yang besar, dan terlihat berlekuk"
"Oh ya" Jawabku singkat.
"Iya kamu beruntung banget loh punya bentuk tubuh seperti ini sepertu punyanya Beyonce atau Jenifer Lopez" Kata Lucy meyakinkan.
"Kalau aku tipe apa?"Ciara yang sedari tadi memerhatikan kami langsung ikut berdiri dengan isyarat ingin diterawang oleh Lucy juga.
"Ya ampun Ci semua orang juga tau kalau kamu itu seksi" Jawab Lucy dengan dengan cepat.
"Maksudku seperti Bella , aku juga ingin tahu tipe tubuhku" Pinta Ciara.
"Tubuh kamu itu tipe Hourglass atau jam pasir di mana ukuran lingkar dada dan lingkar pinggulnya kurang lebih sama, dan ukuran pinggangnya lebih kecil. Ini adalah bentuk tubuh yang seksi dan memiliki lekuk-lekuk yang dahsyat" Ucap Lucy bag seorang juru kecantikan.
Komentar Lucy seperti kabar gembira buat Ciara dengan tatapan bangga dia terus memutar tubuhnya kekiri dan kekanan,membuat kami tertawa dengan tingkahnya berjalan maju dan mundur seakan-akan dia seorang model catwalk.
"Kalau Irene tipe apayah ?" Potong Jumadi menghentikan tawa kami melihat tingkah Ciara.
"TIPE ABSTRAK !" jawab Andra yang sontak memicu tawa teman-teman yang lain.
Aku menahan diriku agar tidak terpancing dan ikut menertawakan Irene,aku juga tau rasanya jika berada diposisi tersebut.
Irene memiliki bentuk tubuh besar, entah size pakian yang dia gunakan XL atau XXL pokoknya semuanya berbentuk bulat namun ketika diejek dia tak diam seperti diriku berbagai macam kata makian dia lontar kepada mereka namun dengan nada bercanda.
"Ahaahah memang benar kamu itu tipe abstrak Ren" Jumadi kembali berceloteh.
"Tunggu .. tunggu abstrak itu kan tidak berwujud ,tidak berbentuk kalau Irene kan berbentuk bulat " Sambung Willy dengan nada gembira.
"Iya bulat,bulat yang tak terdefinisikan" Sambung Andra lagi
Mereka semua tertawa terbahak-bahak sedang Irene hanya menatap mereka dengan tatapan kesal.
Waktu Semakin larut
Aku dan Irene ditawarkan pulang oleh Lucy yang kebetulan hari ini diizinkan mengendarai Ferrari merah ayahnya dan dengan senang hati aku menyetujuinya.
"Lumayan menghemat uang angkotku hari ini" Batinku.
Tiba-tiba Ditengah perjalanan
"Lus " Panggil Irene dengan nada yang halus
"Hmmm" Jawab Lucy yang sedang fokus menyetir
"Sejujurnya aku juga penasaran dengan tipe tubuhku walaupun yahh kamu tahu lah" Ucap Irene dengan wajah memelas.
"Oh itu .. iya aku tahu kok, karena tubuh kamu bulat dari atas bokong hingga dada, namun kaki kamu yang cenderung lebih kurus biasanya sih tipe bentuk Apell "
"Apell ? Hmm begitu ya... tidak apa-apa setidaknya aku tahu kalau bentuk tubuhku bukan tipe abstrak" Kata Irene seolah menguatkan diri.
Aku tak berkomentar hingga tiba dirumah.
"Makasih yah Lus , sampai jumpa besok" Ucapku sembari menutup pintu mobil Lucy.
"Piippp" Suara klakson Lucy tanda berpisah untuk hari ini.
----------------
----------------------------------------------------------------
Setelah perutku kenyang aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur memikirkan penerawangan Lucy hari ini membuatku bergegas menuju cermin.
"Beyonce .. Jenifer Lopez " Kataku sambil bersenda gurau dengan cermin didinding.
Seketika moodku berubah saat kudapati kenyataan sebuah jerawat baru menghampiri dahiku begitu "BESARNYAAA" tak ingin lagi aku bersapa dengan cermin lebih baik aku menyapa Diaryku sebelum terlelap dalam mimpi panjang malam ini.
----------------
----------------------------------------------------------------
Dear Diary
Beberapa Jam yang
Lalu aku sedikit berbangga bentuk tubuhku disandingkan dengan Beyonce dan Jenifer Lopez.
Aku jadi teringat dengan Irene kira-kira bagaimana yah perasaanya ?
Yahh Kali ini bentuk tubuh Irene yang dijadikan bahan lelucon kata mereka bentuk Tubuhnya Abstrak.
Sebenarnya aku tidak begitu bahagia dengan pujian hari ini walaupun bentuk tubuhku lebih baik daripada punyanya Irena yang kata mereka "TIPE ABSTRAK" itu.
Karena bagaimanapun aku tetap tak menyukai diriku bagiku aku sama dengan Irene, bukan bentuk badan yang ku maksud tetapi tipe wajahku "Tipe Abstrak" dan aku benci itu !