Victoria memajukan wajahnya hingga mereka hanya berjarak beberapa sentimeter saja. Baron menatap kedua bola mata Victoria yang tengah menatap bibirnya.
Jantung Baron berdetak sangat cepat hingga tangan dan kakinya gemetar. Lalu dua detik kemudian, Victoria memejamkan matanya dan mencium bibir Baron.
Ciuman Victoria begitu dalam hingga Baron hanya bisa terdiam dan kemudian ia pun memejamkan matanya.
Seketika, semua ingatan yang acak-acakkan bagaikan kepingan puzzle yang berserakan itu kembali menyatu dan menyusun dengan cepat di kepalanya.
Victoria, ya Victoria adalah kekasihnya. Wanita itu adalah belahan jiwanya. Wanita itu yang telah membuatnya meninggalkan Neyan karena sebuah panggilan hati yang tak sanggup ia tolak.
Baron telah melewati banyak petualangan bersama Victoria. Ia pun telah melewati malam-malam saat mereka bercinta, saling mencurahkan perasaan mereka yang terdalam.