Muv menendang wadah besar itu ke arah Raymond. Lalu Raymond menjatuhkan jantung naga itu ke dalam sana.
Setelah itu, ia melompat dari sana dan mendorong wadah itu menjauh dengan tangannya yang bersimbah darah.
Muv tersenyum ke arah Raymond meski dengan wajah yang pucat dan berkeringat. Lalu ia tertawa keras.
Bersamaan dengan suara tawanya, naga itu pun terjatuh ke jurang dengan suara berdebum yang amat keras dan tanah pun bergetar. Raymond menjengit mendengar suara debuman keras itu.
Lalu ia berlari ke dekat jurang untuk melihat ke bawah. Naga biru itu terkulai di dasar jurang tanpa nyawa. Perlahan Raymond mundur dan melihat jantung naga yang masih berdetak meski telah terlepas dari tubuhnya.
"Kerja yang bagus, Ray!" puji Muv, akhirnya, setelah sekian lama pria itu selalu menghina dan merendahkannya.
Raymond mengambil pedang tulang naga yang berlumuran darah itu dari tanah. Karena pedang inilah, ia bisa membelah perut sang naga.