"Ternyata semudah itu mengalahkan tarantula. Seharusnya sejak tadi aku melemparnya dengan keras," ucap Raymond sambil mendorong tubuh Kaliya agar melepaskan pelukannya.
"Terima kasih, Ray. Kamu memang hebat," ucap Kaliya sambil menyeka air matanya.
"Aku seperti mendengar ada sesuatu di dalam sana. Ayo kita periksa!"
Kaliya mengangguk. Lalu ia membuatkan lagi bola cahaya hingga tempat itu kembali terang. Kaliya melihat bangkai tarantula raksasa itu dan bergidik.
Mereka terus berjalan semakin ke dalam dan melihat ada sebuah sarang tarantula yang sangat besar, penuh dengan jaring-jaring putih yang tebal.
Raymond tidak suka tempat itu. Ia tidak tahu apa yang ada di balik tirai jaring tebal itu. Ia dan Kaliya pun berjalan perlahan menelusuri jaring itu.
Dan di sanalah, mereka melihat ada tiga ekor tarantula lainnya yang ukurannya lebih kecil. Mungkin itu adalah anak-anaknya tarantula.